27 Apr 2016

Aku Tak Berniat Menganggu, Aku Hanya Rindu

Selamat pagi, pembaca setia blog kami, aku tak tahu kapan pastinya kalian akan membaca kata-kata yang tak penting ini, karena aku menulisnya di pagi hari, jadi aku mengucapnya selamat pagi.. masa sih?

Sudahlah tak perlu banyak basa-basi. Langsung saja ke intinya. Aku rindu kalian. Hanya itu intinya, ya, hanya itu. Serumit ini aku mengikrarkan rindu, serumit itu pula aku mendoakanmu.

Mungkin tulisan ini tulisan tersingkat yang pernah ku kirim untuk mengisi kekosongan blog kita("kita"), tapi percayalah, butuh ribuan tahun untuk menandingi rasa yang kurasa saat ini, butuh puluhan ribu tahun untuk mengalahkan rasa rindu yang menetap di hati ini.

Sadarkah kalian bahwa jika kalian merasa bahwa ada yang merindukan kalian itu aku? Mungkin tidak, karena rindu bisa seperti cinta, hanya dirasa oleh yang merasa.

Pantaskah aku merindukan kalian? Pantaskah manusia hina ini merindukan kebersamaan kalian? Kurasa tidak, bahkan menyapamu saja akupun berpikir hingga delapan belas kali. Aku hanya takut rindu ku ini mengganggu hidup kalian yang bahagia saat ini. Aku tak ingin kalian menjadi sepertiku yang "Stuck in Reverse".

Jika ada kiriman barang yang kau inginkan datang kepadamu, itu bukan dariku, tapi percayalah itu doaku. Percayakah kalian aku sudah tak kuasa untuk menulis ini? bahkan jari-jemariku yang biasa menari ini tak lagi mampu berdiri tegar untuk berkata hai kepada kalian, bahkan mereka selalu gemetaran ketika melihat kalian berbahagia bersama makhluk baru yang kalian sebut teman di kelas mu itu.

Aku ingin jujur, saat ini aku tak lagi mampu berlari, karena berlari ku adalah berlari dari masa lalu.
Aku tak lagi mampu berbicara panjang, karena aku tahu diam lebih indah jika selalu merasa rindu.
Aku tak lagi mampu berdiri, karena untuk apa aku berdiri jika sahabatku tak mendampingi.

Kawan, dengarkanlah suara hatiku ini, aku rindu kalian. Apa salahku hingga kalian tega untuk menaruh wajah kalian di hati ini, ambillah kembali nama kalian dari pikiranku, jika kalian tak mampu untuk mengisi kekosongan hari hari ku.

Sobat, aku mohon ini mungkin terakhir kalinya aku merengek menangisi kalian. Tapi aku hanya ingin minta maaf untuk segala rasa rindu untuk kalian.




Kalian adalah bagian terbaik jika hidupku dijadikan sebuah novel atau film.
Terima Kasih, Masa Remajaku...
Selamat Berbahagia dengan dunia barumu...


No comments: